Kata Pengantar
Assallamuallaikum
wr. wb.
Puji
syukur kami ucapkan kehadiran allah swt, yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
" PERKEMBANGAN MAHLUK HIDUP " makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
menambahkan pengetahuan kita semua dan melengkapi tugas mata kuliah ILMU
ALAMIAH DASAR.
Demi
kesempurnaan makalah ini kami mohan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun.
Demikianlah
makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca semua, apa bila
ada kekurangan kami mohon maaf sebesar-besarnya.
Wassalammualaikum
wr. wb.
Sidoarjo,
1 Oktober 2013
hormar
kami,
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang.
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Apakah tumbuh dan
berkembangnya manusia sama dengan tumbuhan dan hewan? Bagaimanakah cara
tumbuhan dan hewan di sekitar rumahmu tumbuh dan berkembang? Apa sajakah faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan?
Setelah
mempelajari ini, diharapkan kita dapat mendeskripsikan pentingnya pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, serta mendeskripsikan
tahapan perkembangan manusia.
1.2 Batasan Masalah
Untuk
menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:
1. Pertumbuhan
dan Perkembangan Makhluk hidup
2. pertumbuhan
dan perkembangan pada Tumbuhan
3.
pertumbuhan dan perkembangan pada Hewan
4.
pertumbuhan dan perkembangan pada Manusian
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pengertian dari Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup.
2. Pengertian, faktor cara Tumbuh dan berkembangn
pada Tumbuhan, Hewan dan Manusia.
1.4 Tujuan
Dalam menyusun
makalah ini kami mempunyai beberapa
tujuan, yaitu:
1. kami ingin mengetahui pengetian dari
Pertumbuhan dan Perkembangan Mahluk hidup.
2. kami ingin mengetahui seperti apa Tumbuhan
dapat Tumbuh dan Berkembang.
3.
kami ingin mengetahui seperti apa Hewan bisa
tumbuh dan berkembang.
4.
kami ingin mengetahui seperti apa Manusia
tumbuh dan berkembang.
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam
penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan study kepustakaan,
yaitu penulis mencari buku-buku dan browsing bacaan yang berhubungan dengan
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan
adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk
hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi,
balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah
sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah tumbuh dan berkembang
menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga kelangsungan hidupnya
lebih terjamin.
Pertumbuhan
dan perkembangan membawa manusia kepada kedewasaan. Setelah dewasa, manusia
dapat menghasilkan keturunan sehingga populasi manusia akan terjaga
kelestariannya. Sekarang, coba kamu bayangkan jika tidak terjadi pertumbuhan
dan perkembangan pada manusia? Mungkin populasi manusia akan punah. Begitu juga
dengan hewan dan tumbuhan. Jika hewan dan tumbuhan tidak mengalami pertumbuhan
dan perkembangan, maka akan mengalami kepunahan. Pada tumbuhan, perkembangan
ini menghasilkan bermacam-macam jaringan dan organ tumbuhan. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan berbedabeda antara spesies satu dengan spesies yang
lain. Tetapi, pada dasarnya memiliki persamaan tahapan perkembangan, yaitu
sebagai berikut.
1.
Pembelahan Sel
Setelah
terjadi fertilisasi (pembuahan sel gamet jantan dan sel gamet betina),
terbentuklah zigot. Zigot mengalami pembelahan mitosis secara terus-menerus.
Pembelahan ini berlangsung sangat cepat. Sel-sel yang dihasilkan dari
pembelahan disebut morula. Morula berkembang menjadi bentuk yang berlubang
disebut blastula.
2.
Morfogenesis
Blastula
terus mengalami pembelahan sel. Selama pembelahan ini terjadi morfogenesis,
yaitu proses perkembangan bentuk berbagai bagian tubuh embrio.
3.
Diferensiasi
Blastula
terus membelah dan membentuk gastrula. Dari gastrula terbentuk embrio. Sel-sel
embrio berkembang terus membentuk jaringan, organ, dan sistem organ yang
membentuk struktur dan fungsi khusus yang nantinya difungsikan pada waktu
dewasa.
4.
Pertumbuhan
Setelah
terbentuk organ, terjadi pertumbuhan makhluk hidup menjadi lebih besar.
Perkembangan berjalan seiring dengan pertumbuhan. Perkembangan adalah proses
mencapai kedewasaan. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
per-tumbuhan dapat diukur dengan ukuran tertentu, sedangkan perkembangan tidak
dapat diukur dengan suatu ukuran.
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Perkembangan
pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil
memiliki satu kotiledon.Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman
baru disebut perkecambahan. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.
a.
Pada
perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong
oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b.
Pada
perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
Pertumbuhan
pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng akar
dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung
batang dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan
disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang
terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang
disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang
nantinya membentuk cabang batang, daun, dan bunga.
Batang
tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang
sel-selnya aktif membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem.
Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang
makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas
pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tumbuhan
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormon, air
dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH.
1.
Faktor Genetik
Faktor
genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi
ukuran dan bentuk tubuh tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi
mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses
kimia dalam sel ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh
tumbuhan.
2.
Faktor Hormon
Hormon
adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respons fisiologi pada
tumbuhan. Hormon tumbuhan bermacam-macam, tetapi ada lima hormon tumbuhan yang
sangat penting, yaitu:
a.
Auksin
Auksin
adalah hormon yang berasal dari titik tumbuh tumbuhan, seperti ujung tunas,
kambium, bunga, buah, dan ujung akar. Auksin berfungsi merangsang pertumbuhan
sel ujung batang, pertumbuhan akar lateral dan akar serabut, dan merangsang
pembentukan bunga dan buah. Selain itu, auksin berfungsi mempercepat aktivitas
pembelahan sel titik tumbuh dan menyebabkan diferensiasi sel menjadi xilem.
b.
Sitokinin
Sitokinin
adalah zat tumbuh yang pertama kali ditemukan pada batang tembakau. Hormon ini
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1)
Merangsang
diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.
2)
Menunda
pengguguran dan penuaan daun.
3)
Memperkecil
dominasi apikal sehingga mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan
daun.
4)
Memacu
pembelahan sel dalam jaringan meristematik.
5)
Merangsang
pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji.
c.
Giberelin
Giberelin
merupakan zat tumbuh yang memiliki sifat seperti auksin. Giberelin terdapat di
hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1)
Memacu
perpanjangan secara abnormal batang utuh.
2)
Mempengaruhi
perkembangan bunga dan buah.
3)
Mempengaruhi
perkecambahan biji.
4)
Merangsang
pembelahan dan pemanjangan sel. Untuk tumbuhan yang kerdil, jika diberi
giberelin akan tumbuh secara normal.
d.
Gas Etilen
Gas
etilen dihasilkan oleh buah yang sudah tua, tetapi masih berwarna hijau yang
disimpan dalam kantung tertutup agar cepat masak. Gas etilen juga berfungsi
memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, menunda
pembungaan, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
e.
Asam Absisat
Asam
absisat adalah hormon yang menghambat pertumbuhan tumbuhan. Hormon ini sangat
diperlukan tumbuhan pada saat kondisi lingkungan tidak baik. Contohnya, pada
saat musim kering atau musim dingin, tumbuhan menggugurkan daunnya untuk
mengurangi penguapan yang berlebihan. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur
penutupan dan pembukaan stomata, terutama pada saat kekurangan air.
3.
Faktor Air dan Nutrisi
Tumbuhan
membutuhkan air dan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini
harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari
dalam tanah dan udara.
Unsur-unsur
yang dibutuhkan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu zat-zat organik
dan anorganik. Zat organik, seperti C, H, O, dan N, sedangkan zat anorganik,
seperti Fe, Mg, K, dan Ca.
Pertumbuhan
tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi.
Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman
menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami
klorosis (daun berwarna pucat).
4.
Faktor Cahaya
Cahaya
sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Proses ini
menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhannya dan
untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang bisa dikonsumsi oleh manusia dan
hewan.
Efek
cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya
mempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang.
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Hewan
juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada hewan adalah
hasil proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh. Hal ini menyebabkan sel membesar
sehingga tubuh hewan menjadi besar dan panjang. Sedangkan, perkembangan adalah
diferensiasi sel yang mengalami pembelahan menuju individu dewasa.
Pertumbuhan
pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot
sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan
spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis
terus-menerus.
Fase-fase
perkembangan zigot melalui beberapa tahap, yaitu:
a.
Stadium Morula
Pada
perkembangan awal, zigot membelah menjadi 2, kemudian 4, 8, dan seterusnya
membentuk suatu wujud seperti buah murbei yang disebut morula. Morula mengandung
banyak sel hasil mitosis yan berkumpul menjadi satu kesatuan.
b.
Stadium Blastula
Dari
morula menjadi blastula. Dalam tahap ini masih berlangsung proses pembelahan
sel sehingga terbentuk suatu rongga pada bagian tengah yang disebut blastosol.
c.
Stadium Gastrula
Dari
blastula menjadi gastrula. Dalam tahap ini terjadi pembentukan lubang lekukan
(blastopor) yang mempunyai dua lapisan. Selanjutnya, sel-sel bagian permukaan
lapisan ektoderm mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-sel tersebut
mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm membentuk lapisan mesoderm.
d.
Organogenesis (Pembentukan Organ)
Pada tahap ini
terjadi diferensiasi (perkembangan sel-sel membentuk struktur dan fungsi khusus)
dari:
1)
Ektoderm menjadi
kulit, sistem saraf, hidung (alat-alat indra), anus, kelenjar-kelenjar kulit,
dan mulut.
2)
Mesoderm menjadi
tulang, otot, ginjal, jantung, pembuluh darah, dan alat kelamin.
3)
Endoderm menjadi
kelenjar-kelenjar yang mempunyai hubungan dengan alat pencernaan, paru-paru,
dan alatalat pencernaan.
Setelah organogenesis selesai, selanjutnya
penyempurnaan embrio menjadi fetus yang telah siap dilahirkan (hewan tingkat
tinggi).
Pada
hewan vertebrata, ada dua jenis tempat perkembangan embrio, yaitu di luar tubuh
induk dan di dalam tubuh induk. Embrio tumbuh di luar tubuh induknya, misalnya
pada ikan, reptil, amfibi, dan burung.
Pada
serangga dan amfibi, dalam perkembangannya menjadi hewan dewasa mengalami
perubahan bentuk yang berbeda dengan tahap sebelumnya. Hal ini disebut
metamorfosis. Perkembangan ini terjadi mulai dari telur atau larva dan akan
mencapai kematangan seksual pada saat dewasa.
Metamorfosis
dibagi menjadi dua macam, metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Contoh
metamorfosis sempurna adalah pada kupu-kupu dan katak. Sedangkan, metamorfosis
tidak sempurna terjadi pada belalang.
Metamorfosis
pada katak melalui beberapa fase, yaitu:
telur → berudu → katak berekor → katak dewasa
Sedangkan,
metamorfosis pada belalang adalah:
telur →larva
→ dewasa
2.4 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Manusia
mengalami dua tahap pertumbuhan dan perkembangan, yaitu prakelahiran dan
pascakelahiran. Berikut ini adalah uraian tentang tahapan pertumbuhan
prakelahiran dan pascakelahiran pada manusia.
1.
Pertumbuhan Prakelahiran
Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai sejak terjadinya fertilisasi
(pembuahan ovum oleh sperma) yang membentuk zigot. Zigot terus membelah
membentuk embrio. Berikut ini adalah pertumbuhan dan perkembangan prakelahiran
pada manusia.
a.
Fertilisasi (Pembuahan)
Pada
proses ini terjadi pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang menghasilkan
zigot, secara genetik bisa laki-laki atau perempuan. Dari satu sel tumbuh
menjadi dua sel, empat sel, dan seterusnya. Sel-sel ini akan membentuk tubuh
embrio dan organ internal, organ luar, sakus amnio, dan chorion.
b.
Hari ke-6 s.d 9
Pada
fase ini, embrio akan menanamkan diri atau menempel pada rahim ibunya.
c.
Minggu ke-2
Di
sini terjadi pertumbuhan pertama sel-sel otak embrio. Tubuh embrio terbentuk
menjadi 3 lapisan. Lapisan luar (eksoderm) akan berkembang menjadi lapisan luar
kulit dan sistem saraf. Lapisan tengah (mesoderm) akan berkembang menjadi
pembuluh darah, tulang, kartilago, dan otot. Lapisan dalam (endoderm) akan
berkembang menjadi organ-organ dalam dan kelenjar-kelenjar.
d.
Minggu ke-3
Jantung
embrio mulai berdenyut, semula hanya memiliki 1 ruang. Organ ini masih
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai seluruhnya dapat berfungsi
sepenuhnya. Otak dan tulang belakang terpisah. Otak terbagi menjadi tiga
segmen, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Plasenta dan anggota
badan, seperti lengan dan kaki mulai terbentuk.
e.
Minggu ke-4
Sirkulasi
dari dan ke plasenta dimulai. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu
dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio.
Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan alat organ dalam mulai
tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung
empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paru-paru mulai
berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan
organ reproduksi mulai terbentuk.
f.
Minggu ke-5
Bagian-bagian
otak mengalami spesialisasi fungsi. 40 hari gelombang otak bisa dideteksi.
Telah terbentuk palate (lapisan dalam antara mulut dengan lidah), lengkap
dengan ujung gigi. Wajah sudah menyerupai bentuk wajah manusia. Pada minggu
ini, embrio mulai bergerak. Pergerakan awal ini penting untuk perkembangan kesehatan
otot.
g.
Minggu ke-6
Aktivitas
sistem saraf bisa dicatat. Embrio terlihat seperti bayi miniatur dan kepala
terlihat lebih besar karena pertumbuhan otak cukup cepat. Jari-jari embrio
sudah jelas.
Wajah
dan bibir-bibir sensitif terhadap sentuhan. Beberapa sistem organ, seperti
jantung dan sistem saraf (otak) siap berfungsi. Jari kaki sudah jelas.
h.
Minggu ke-8
Embrio
telah menjadi fetus karena telah selesai proses organogenesis (perkembangan dan
pembentukan organ). Alat genital fetus sensitif terhadap sentuhan. Penutup mata
mulai terbentuk (pelupuk mata).
i.
Minggu ke-10
Fetus
telah sanggup mempertahankan kedudukan wajahnya dan posisi menghisap ibu jari,
membuat gerakan bernapas dan gerakan menelan. Telapak tangan dan telapak kaki
fetus sensitif terhadap sentuhan. Indera penciuman mulai berkembang. Gerakan
fetus biasanya konstan, dapat melangkah, menendang, jungkir balik, meregangkan
badan, dan menggerakkan lengan.
j.
Minggu ke-11 s.d
13
Sumsum
tulang mulai memproduksi sel darah putih. Organ reproduksi luar tampak. Minggu
ke 11, penis dan klitoris tampak sama. Bagian dalam telinga terbentuk,
kemungkinan fetus bisa mendengar. Tulang mulai mengalami proses osifikasi,
menjadi keras seperti tulang orang dewasa, namun fetus masih memiliki tulang
yang lunak. Indera pengecap berkembang.
k.
Minggu ke-14
Fetus
bereaksi terhadap suara dan ada reaksi bila mendengar. Fetus bisa merasakan
emosi ibu saat senang dan sedih. Ibu bisa merasakan tendangan fetus yang kuat.
l.
Minggu ke-15 s.d
16
Sidik
jari fetus telah ada, saraf telah dilapisi myelin, dan seluruh tubuh fetus
sensitif terhadap sentuhan.
m.
Minggu ke-19
Bayi
masih berumur muda. Bila lahir pada saat ini, rentan terhadap infeksi, sistem
imun (kekebalan tubuh) belum sempurna, dan kemungkinan ada masalah dalam
pernapasan.
n.
Minggu ke-24
Pada
umur ini, bila bayi lahir kemungkinan bisa bertahan hidup di luar rahim.
o.
Minggu ke-38
Biasanya
bayi lahir pada umur ini. Paru-paru bayi telah berfungsi sepenuhnya dan sistem
imun siap untuk menghadapi dunia luar.
2. Pertumbuhan Pascakelahiran
Setelah
bayi lahir, tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah masa balita
dan anak-anak, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua (manula).
a.
Masa Balita dan Anak-Anak
Kelahiran
merupakan perubahan lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
setelah kelahiran merupakan suatu proses kelanjutan dari proses perubahan dari
embrio dan janin. Bayi sangat membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) untuk
pertumbuhannya.Setelah bayi lahir, penyesuaian yang pertama kali adalah
pernapasan karena setelah lahir persediaan O2 dari ibu terputus.
Saat bayi lahir, perubahan mendadak antara udara yang hangat di dalam rahim
dengan udara luar yang dingin menyebabkan bayi menangis sehingga menarik udara
masuk paru-paru dan pernapasan pun dimulai.
Pada
saat bayi lahir, gigi susu serta gigi seri telah ada pada gusi. Namun, gigi
susu biasanya tumbuh pada usia enam bulan atau tujuh bulan. Gigi bawah tumbuh
lebih dulu daripada gigi atas. Geraham pertama muncul antara umur 12 dan 16
bulan, kemudian gigi taring menyusul.
Pada
usia 1 bulan, bayi mulai membalikkan kepala, belajar memfokuskan mata, serta
mengkoordinasikan mata dengan mengikuti benda bergerak. Usia 2 bulan mulai
tersenyum. Selanjutnya, bayi mengkoordinasikan tangan untuk memegang benda.
Umur
3 bulan, bayi sudah mulai belajar bersuara. Umur 6 bulan bayi sudah mulai dapat
membedakan antara orang yang dikenalnya dan orang asing. Memasuki umur 7 bulan,
bayi mulai berputar, duduk, kemudian merangkak, belajar berdiri sambil
berpegangan. Selanjutnya, berdiri tanpa berpegangan di akhir tahun pertama.
Selain itu, mulai belajar meniru bermacam-macam bunyi yang memiliki arti
tertentu.
Tahun
kedua, telah mengetahui hubungan dirinya dengan keluarga, dan ingin mengetahui
semuanya. Perhatian mudah teralihkan. Antara umur 1 - 3 tahun, bayi belajar
memusatkan perhatian dan minat pada benda-benda, belajar untuk tidak tergantung
pada orang lain. Perasaan cemas dan takut mulai ada. Belajar lebih cepat, dapat
berjalan, mulai berceloteh hingga bercakap-cakap, menyelidiki rumah dan sekitarnya,
serta belajar makan sendiri.
Antara
umur 3 - 6 tahun, sifat keingintahuan sangat menonjol. Banyak bertanya,
kemampuan pengamatan bertambah dengan teratur sehingga mulai mampu memecahkan
teka-teki sederhana. Angan-angan anak berkembang pesat, penuh imajinasi,
misalnya teman main pura-pura, ayah khayalan, dan meniru orang tua.
b.
Masa Remaja dan Masa Pubertas
Menjelang
usia 6 - 11 tahun, mula-mula pertumbuhan badan terjadi secara cepat, kemudian
melambat. Anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang akal
pengendalian diri. Membentuk kelompok dan kumpulan tersendiri. Mulai berminat
pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan dan pengertian berkembang,
menyadari pentingnya belajar, mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca
dan belajar.
Pada
masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan fisik yang meliputi pertumbuhan
dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap manusia menuju kedewasaan
sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam
masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah masa
pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa pubertas inilah
laki-laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan ovum (sel telur)
yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.
Masa
pubertas pada perempuan biasanya terjadi pada usia 9 - 13 tahun. Perempuan akan
bertambah tinggi dan badan yang gemuk menjadi ramping dengan cepat.
Ciri-ciri
seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara membesar,
panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang
timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan
mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya pelepasan
pertama ovum dari indung telur. Pertambahan tinggi badan melambat.
Masa
pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 - 14 tahun. Pada masa ini
kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi
pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri
seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin,
ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar, otot-otot
membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi
akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas kecerdasan berkembang cepat,
kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan mental
terbentuk.
c.
Masa Dewasa
Pada masa
dewasa, pertumbuhan tinggi badan pada manusia berhenti. Secara psikologis,
manusia sudah matang dalam pemikiran mulai sadar akan tanggung jawabnya.
Memikirkan pentingnya pekerjaan dan pendidikan demi masa depan, juga rencana
untuk berkeluarga.
d.
Manula
Manusia
tidak selamanya berada dalam puncak kekuatan. Menjadi tua adalah proses yang
biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia sering
disebut manula.
Pada
masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera susah
sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka
berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya
elastisitas kulit, dan rambut memutih. Pada wanita (umur 48-50) mengalami
menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada
laki-laki kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan
yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada
masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada
manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini,
tanggung jawab manusia biasanya sudah berkurang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan
makhluk hidup itu tak lebas dari Pertumbuhan sedangkan pertumbuhan itu sendiri
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan
adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk
hidup.
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan sangat di pengaruhi oleh faktor genetik dan
hormon, air dan nutrisi, cahaya, oksigen, suhu, kelembapan, dan pH. Pertumbuhan
pada hewan sering disebut juga perkembangan, yaitu perkembangan dari zigot
sampai dewasa. Pertumbuhan dimulai dengan peleburan ovum (sel telur) dengan
spermatozoa (sel sperma), dan dihasilkan zigot. Zigot akan bermitosis
terus-menerus. Sedangkan pada Manusia itu mengalami dua tahap pertumbuhan dan
perkembangan, yaitu prakelahiran dan pascakelahiran.
3.2 KRITIK DAN
SARAN
Dari penulisan makalah diatas Kami
sadar bahwa makalah yang Kami buat masih jauh dari harapan oleh karena itu kami
meminta masukan dari para pembaca dan juga Bapak Miftahul Ilmi M.Pd, selaku dosen Ilmu Alamiah Dasar
sehingga penulisan makalah kami selanjutnya dapat kami perbaiki dan semakin
baik di kemudian hari.
Semoga makalah Kami ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
REFRENSI
Mediabelajaronline.blogsport.com>materi
smp
“ IPA TERPADU
SMP DAN MTS JILID 2A ” /untuk kelas VIII semester 1 / Penerbit ERLANGGA /
Disusun oleh : Dr. Eng Mikrajuddin A.M.Si. / halaman 1 sampai 29.
“ PRAKTIS
BELAJAR BIOLOGI ” Untuk kelas XII Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah
Aliayah (MA) / Progaram Ilmu Pengetahuan Alam / Penulis Fiktor Ferdinand P. ,
Moekti Ariebowo. / Penerbit Visindo Media Persada. Halaman 1 sampai 12.
Win Real Money with JackpotCity Casino - Get a 100% Bonus
BalasHapusJackpot herzamanindir.com/ City Casino is an instant-play and mobile casino, https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ launched in 2017. It deccasino is a new online gambling site that features 바카라 사이트 slots, poker, goyangfc.com bingo,